MAKALAH
Tentang:
“ FUNGSIN
POAC DALAM MANAJEMEN ”
OLEH:
ENGGAR
RYANY SAPUTRI
NIM : STK 112005
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI KELAUTAN
BALIK DIWA MAKASSAR
2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur
atas kehadirat Tuhan YME, karena atas berkat dan rahmat-Nya l sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Fungsi POAC Dalam Organisasi” ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan adalah untuk
memenuhi persyaratan dalam memperoleh nilai dari mata kuliah Bahasa Indonesia pada semester pertama
ini. Selain itu, untuk memberikan penjelasan kepada pembaca tentang “Fungsi
POAC Dalam Organisasi”.
Tak lupa pulapenulis ucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah
ini. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Makassar, 2012
Penyusun
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Organisasi
adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama yang
diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada.
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat
atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan
sistematis, terorganisir, terpimpin dan terkendali dalam memanfaatkan
sumberdaya (uang, mesin, metode dan lingkungan), sarana prasarana, data dan
lain sebagainya.
Untuk
menjalankan organisasi dibutuhkan manajemen sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Defenisi manajemen itu sendiri adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, aktualisasi, dan pengawasan kegiatan/ usaha secara sistematik dan
efektif oleh para anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
Secara sederhana. Manajemen merupakan suatu proses tindakan atau seni perencanaan, mengatur, pengarahan dan pengawasan yang dinamis yang menggerakan organisasi utuk mencapai tujuannya.
Secara sederhana. Manajemen merupakan suatu proses tindakan atau seni perencanaan, mengatur, pengarahan dan pengawasan yang dinamis yang menggerakan organisasi utuk mencapai tujuannya.
2.
Tujuan
Tujuan
pembuatan makalah ini antara lain:
o
Sebagai bahan
kajian mahasiswa mengenai Fungsi POAC dalam Manajemen
o
Sebagai bahan
penilaian untuk mata kuliah Dasar-dasar Manajemen
o Untuk melatih
kekompakan dan kerjasama antara mahasiswa dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan
PEMBAHASAN
1.
Fungsi POAC dalam Manajemen
POAC
merupakan sebuah proses. Karena
POAC sebuah proses, maka di dalam organisasi keberadaan POAC akan selalu
berputar dan tidak akan pernah berhenti. Proses adalah serangkaian tindakan
untuk mencapai sesuatu. Misalnya, membuat keuntungan atau menyediakan layanan.
Untuk mencapai tujuan, manajer menggunakan sumber daya dan melaksanakan empat
fungsi manajerial utama, yaitu POAC (Planning, Organizing, Actuating,
Controlling).
POAC
diterapkan dalam setiap organisasi di seluruh dunia, guna mempertahankan
kelanjutan organisasi. POAC adalah dasar manajemen untuk organisasi manajerial.
Terdapat beberapa konsep proses manajemen, misalnya saja PDCE (Plan, Do,
Check, Evaluate), dan PDCA (Plan, Do, Check, Action). Namun, konsep
POAC lebih banyak digunakan dan diterapkan karena lebih sesuai untuk setiap
tingkat manajemen.
v Pengertian
tiap Fungsi POAC
Fungsi POAC
sendiri dalam suatu organisasi adalah untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi suatu organisasi dalam pencapaian tujuannya. Berikut adalah pemaparan
singkat tentang tiap bagian dari POAC, yang mana akan dibahas lebih dalam di
bab lain:
A. Planning
Planning meliputi
pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut. Planning
telah dipertimbangkan sebagai fungsi utama manajemen dan meliputi segala
sesuatu yang manajer kerjakan. Di dalam planning, manajer memperhatikan
masa depan, mengatakan “Ini adalah apa yang ingin kita capai dan bagaimana kita
akan melakukannya”.
Membuat keputusan biasanya menjadi
bagian dari perencanaan karena setiap pilihan dibuat berdasarkan proses
penyelesaian setiap rencana. Planning penting karena banyak berperan
dalam menggerakan fungsi manajemen yang lain. Contohnya, setiap manajer harus
membuat rencana pekerjaan yang efektif di dalam kepegawaian organisasi.
Kesuksesan organisasi adalah
mencapai tujuan yang telah disusun oleh manajer pada periode awal membentuk
organisasi. Planning adalah sebuah proses di mana seorang manajer
memutuskan tujuan, menetapkan aksi untuk mencapai tujuan (strategi) itu,
mengalokasikan tanggung jawab unutk menjalankan strategi kepada orang tertentu,
dan mengukur keberhasilan dengan membandingkan tujuan.
Sebelum mengetahui lebih lanjut
tentang perencanaan terlebih dahulu mengenal perbedaan visi, misi, nilai dasar,
dan tujuan. Misi, visi, nilai dasar dan tujuan adalah titik awal dari
perencanaan strategi. Keempat hal ini mengatur konteks landasan dari
suatu proses dan untuk menjalankan sesuatu serta unit perencana yang tertanam
dalam suatu organisasi. Perbedaan misi menggambarkan tujuan dari suatu
organisasi sedangkan visi menggambarkan keinginan untuk masa depan,
seringkali digambarkan dengan jelas, menggugah, singkat oleh manajemer suatu
organisasi.
Nilai dasar menyatakan secara
filosofis komitmen yang diprioritaskan oleh manajer, sedangkan tujuan adalah
keinginan masa depan dari suatu organisasi yang di usahakan untuk di wujudkan.
Empat karakteristik tujuan :
1)
Tepat dan terukur. Tujuan yang terukur dapat
memberikan seorang manajer standar pembanding terhadap hasil yang telah
dilaksanakan.
2)
Menyebutkan issue yang penting. Untuk membangun
manajer harus memilih beberapa tujuan major untuk menaksir kinerja organisasi.
3)
Menantang tetapi realis. Memberikan sebuah tantangan
tersendiri bagi semua karyawan, anggota organisasi untuk mengiprovisasi kinerja
dalam organisasi. jika tujuan tidak realis atau terlalu mudah akan membuat
putus asa dan bosan pada diri karyawan atau anggota organisasi.
4)
Menetapkan dalam periode waktu tertentu yang seharusnya
dapat dicapai. Tenggat waktu dapat menyuntikkan rasa urgensi dalam pencapaian
tujuan dan bertindak sebagai motivator. Namun, tidak semua tujuan memerlukan
kendala waktu.
B. Organizing
Organizing adalah
proses dalam memastikan kebutuhan manusia dan fisik setiap sumber daya tersedia
untuk menjalankan rencana dan mencapai tujuan yang berhubungan dengan
organisasi. Organizing juga meliputi penugasan setiap aktifitas, membagi
pekerjaan ke dalam setiap tugas yang spesifik, dan menentukan siapa yang memiliki
hak untuk mengerjakan beberapa tugas.
Aspek utama lain dari organizing
adalah pengelompokan kegiatan ke departemen atau beberapa subdivisi lainnya.
Misalnya kepegawaian, untuk memastikan bahwa sumber daya manusia diperlukan
untuk mencapai tujuan organisasi. Memekerjakan orang untuk pekerjaan merupakan
aktifitas kepegawaian yang khas. Kepegawaian adalah suatu aktifitas utama yang
terkadang diklasifikasikan sebagai fungsi yang terpisah dari organizing.
Organizing atau dalam bahasa
Indonesia pengorganisasian merupakan proses menyangkut bagaimana strategi dan
taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur
organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang
kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja
secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
Definisi sederhana dari
pengorganisasian ialah seluruh proses pengelompokan orang, alat, tugas, serta
wewenang dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi
yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan bulat dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Pengorganisasian adalah penentuan
pekerjaan yang harus dilakukan, pengelompokan tugas dan membagi pekerjaan
kepada setiap karyawan, penetapan berbagai departemen serta penentuan hubungan.
Tujuan pengorganisasian ini adalah untuk menetapkan peran serta struktur
dimana karyawan dapat mengetahui apa tugas dan tujuan mereka.
v Prinsip
Pengorganisasian
Proses pengorganisasian dapat
dilakukan secara efisien jika manajer memiliki pedoman tertentu sehingga mereka
dapat mengambil keputusan dan dapat bertindak. Untuk mengatur secara efektif,
prinsip-prinsip organisasi berikut dapat digunakan oleh seorang manajer.
a. Prinsip
Spesialisasi
Menurut
prinsip, pekerjaan seluruh perhatian harus dibagi di antara bawahan atas dasar
kualifikasi, kemampuan dan keterampilan. Ini adalah melalui pembagian
kerja dapat dicapai yang menghasilkan organisasi yang efektif. Pembagian kerja
adalah pemecahan tugas kompleks menjadi komponen-komponennya sehingga setiap
orang bertanggung jawab untuk beberapa aktivitas terbatas bukannya tugas secara
keseluruhan.
b. Prinsip
Definisi Fungsional
Menurut
prinsip ini, semua fungsi dalam kekhawatiran harus benar dan jelas kepada
manajer dan bawahan. Hal ini dapat dilakukan dengan jelas mendefinisikan
tugas-tugas, tanggung jawab, wewenang dan hubungan orang terhadap satu sama
lain.
c. Prinsip
Rentang Pengendalian atau Pengawasan
Menurut prinsip
ini, rentang kendali adalah rentang pengawasan yang menggambarkan jumlah
karyawan yang dapat ditangani dan dikontrol secara efektif oleh seorang manajer
tunggal. Menurut prinsip ini, seorang manajer harus dapat menangani jumlah
karyawan yang dibawahinya. Keputusan ini dapat diambil dengan memilih baik
rentang lebar atau sempit froma. Ada dua jenis rentang kendali:
·
Rentang kendali yang luas adalah
salah satu di mana seorang manajer dapat mengawasi dan mengendalikan secara
efektif sebuah kelompok besar orang pada satu waktu.
·
Rentang kendali yang sempit rentang
ini, pekerjaan dan wewenang dibagi antara banyak bawahan dan manajer tidak
mengawasi dan mengendalikan kelompok yang sangat besar dari orang di bawah dia.
Manajer sesuai dengan rentang yang sempit mengawasi sejumlah karyawan yang
dipilih pada satu waktu.
·
Prinsip Rantai Skalar adalah
rantai komando atau otoritas yang mengalir dari atas ke bawah. Otoritas dan
tanggung jawab harus berjalan dalam garis yang tegas dan tidak terputus dari
eksekutif tertinggi sampai yang paling rendah. Sebuah rantai skalar
memfasilitasi alur kerja di sebuah organisasi yang membantu dalam pencapaian
hasil yang efektif. Sebagai otoritas mengalir dari atas ke bawah, hal itu akan
menjelaskan posisi kewenangan untuk manajer di semua tingkatan dan yang
memfasilitasi organisasi yang efektif.
d. Prinsip
Kesatuan Perintah
Ini
menyiratkan satu bawahan-satu hubungan yang superior. Setiap bawahan
bertanggung jawab kepada satu manajer. Hal ini membantu dalam menghindari
kesenjangan komunikasi dan kesimpangan tanggung jawab. Jika atasan yang lebih
tinggi ingin memberikan perintah atau hal-hal lain kepada para bawahan yang
berada beberapa tangga di bawah dalam hierarki organisasi, seyogianya hal itu
dilakukan melalui atasan langsung orang yang bersangkutan. Paling tidak dengan
sepengetahuan atasan langsung tersebut.
C. Actuating
Actuating adalah
peran manajer untuk mengarahkan pekerja yang sesuai dengan tujuan organisasi. Actuating
adalah implementasi rencana, berbeda dari planning dan organizing.
Actuating membuat urutan rencana menjadi tindakan dalam dunia
organisasi. Sehingga tanpa tindakan nyata, rencana akan menjadi imajinasi atau
impian yang tidak pernah menjadi kenyataan.
Actuating, dalam
bahasa Indonesia artinya adalah menggerakkan. Maksudnya, suatu tindakan untuk
mengupayakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai
dengan tujuan organisasi dengan berbagai arahan dengan memotivasi setiap
karyawan untuk melaksanakan kegiatan dalam organisasi, yang sesuai dengan
peran, tugas dan tanggung jawab. Jadi, actuating bertujuan untuk
menggerakkan orang agar mau bekerja dengan sendirinya dan penuh dengan
kesadaran secara bersama- sama untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif
dan efisien. Dalam hal ini dibutuhkan kepemimpinan (leadership) yang
baik.
v Leadership
dan Actuating
Actuating jelas
membutuhkan adanya kematangan pribadi dan pemahaman terhadap karakter manusia
yang memiliki kecenderungan berbeda dan sifatnya dinamis. Maka dari itu, fungsi
actuating ternyata jauh lebih rumit dari kelihatannya, karena harus
melibatkan fungsi dari leadership. Premis yang terkenal pernah
diungkapkan oleh Doghlas McGregor, bahwa seorang karyawan selalu diasumsikan
negatif dan positif.
Didalam proses actuating ini,
keberadaan leadership adalah sebagai pendukung. Karena actuating
sendiri memiliki tujuan sebagai penggerak, yang nantinya akan bertujuan
mengefektifkan dan mengefisienkan kerja dalam organisasi.
v Prinsip Actuating
a.
Pelaksanaan
dan Penugasan
Langkah
lanjutan dari penetapan program kerja pengawasan adalah pelaksanaan pengawasan
dalam bentuk pemberian tugas. Tujuan utama penugasan adalah untuk mencapai
keseimbangan antara beberapa faktor: persyaratan dan kualifikasi personal,
keseimbangan untuk pengembangan profesi, dan lain-lain.
b.
Pengawasan
Pengelolaan Dana.
Pengelolaan
terhadap dana atau anggaran yang digunakan oleh organisasi penting dilakukan
agar dana tidak disia-siakan.
c.
Penyediaan
dan Pemanfaatan Sarana Pengawasan.
Pengawasan
juga membutuhkan saran dan alat untuk melakukan pengawasan, misalnya teknologi
yang digunakan untuk memantau kerja anggota organisasi atau pekerja.
d.
Dokumentasi
Pengawasan.
Hal ini
diperlukan unutuk mendapatkan bukti yang nyata bila terjadi pelanggaran,
kesalahan dalam melakukan aktivitas di dalam organisasi.
e.
Supervisi
Audit.
D. Controlling
Controlling, memastikan
bahwa kinerja sesuai dengan rencana. Hal ini membandingkan antara kinerja
aktual dengan standar yang telah ditentukan. Jika terjadi perbedaan yang
signifikan antara kinerja aktual dan yang diharapkan, manajer harus mengambil
tindakan yang sifatnya mengoreksi. Misalnya meningkatkan periklanan untuk
meningkatkan penjualan.
Fungsi dari controlling
adalah menentukan apakah rencana awal perlu direvisi, melihat hasil dari
kinerja selama ini. Jika dirasa butuh ada perubahan, maka seorang manajer akan
kembali pada proses planning. Di mana ia akan merencanakan sesuatu yang
baru, berdasarkan hasil dari controlling.
v Proses dalam
Controlling
Dalam controlling
ada beberapa proses dan tahapan, yaitu pengawasan. Proses pengawasan dilakukan
secara bertahap dan sistematis melalui langkah sebagai berikut:
a)
Menentukan standar yang akan digunakan sebagai dasar
pengendalian.
b)
Mengukur pelaksanaan atau hasil yang sudah dicapai.
c)
Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar
dan menentukan penyimpangan jika ada.
d)
Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat
penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.
e)
Meninjau dan menganalisis ulang rencana, apakah sudah
realistis atau tidak. Jika ternyata belum realistis maka perlu diperbaiki.
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Jadi, dari kesimpulan diatas kita
dapat mengetahui bahwa Organisasi adalah kumpulan orang dalam suatu wadah yang
memiliki tujuan bersama yang ingin dicapai. Dalam organisasi pasti dibututuhkan
yang namanya Manajemen.
Defenisi
manajemen itu sendiri adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
aktualisasi, dan pengawasan kegiatan/ usaha secara sistematik dan efektif oleh
para anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Dalam manajemen ada yang namanya POAC (Planning, Organizing, Actuating, dan
Controlling). Empat unsur inilah yang sangat berperan dalam sebuah organisasi
untuk dapat menghasilkan tujuan yang efektif dan efesien.
2.
Saran
Untuk lebih memahami dasar-dasar
dari sebuah Organisasi, pembaca diharapkan untuk mencari refensi lain yang
berkaitan dengan materi pada makalah ini. Karena kami menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH..............!!!!!!!!!!!!!